"Pacu Jawi" diburu fotografer mancanegara

Joki memacu sapinya (jawi) pada helatan pacu jawi (balap sapi) di Labuahtan, Nagari Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar. Pacu jawi kini jadi agenda pariwisata di kabupaten itu, semula hanya permainan anak nagari sekaligus kegiatan menyambut musim tanam. 

Atraksi anak nagari "pacu jawi" atau balap sapi di atas areal berlumpur di Kabupaten Tanahdatar, Sumatera Barat, diburu sejumlah fotografer mancanegara. Jadi, jika Madura punya karapan sapi, maka andalan Tanahdatar adalah pacu jawi itu.

"Ini perkembangan luar biasa karena hari ini hadir hampir mencapai 300-an fotografer, di antaranya dari Singapura, Taiwan, Malaysia, India, dan Jerman untuk mengabadikan momen pacu jawi," kata Pengurus Masyarakat Peduli Pariwisata Sumbar, Nofrin Napilus, di Tanahdatar, Sabtu.

Ia menjelaskan, fotografer mancanegara tersebut hadir hanya ingin menyaksikan secara langsung dan mengabadikan momen pacu jawi.

Maka itu, pacu jawi sekarang ini tidak lagi hanya gelaran setempat, karena setiap digelar selalu ada wisatawan luar negri yang datang.

Tugas selanjutnya, kata Napilus yang ikut mendorong pacu jawi menjadi ikon pariwisata itu, pihak terkait agar dapat menjadikan area atraksi menjadi lebih nyaman untuk dinikmati oleh wisatawan maupun fotografer.

"Karena fotografer yang memotret pacu jawi tidak terlepas dari lumpur, pasti mereka terkena lumpur, namun tempat membersihkannya tidak ada selain air aliran sawah," tambahnya.

Ia juga menyarankan, baiknya kawasan tempat gelaran pacu jawi dapat ditata dengan rapi, terutama bagian tempat berjualan pedagang agar juga dapat dinikmati wisatawan luar.

Selain itu, jadwal digelarnya pacu jawi juga diharapkan bisa diatur, karena kini sudah digelar setiap bulan sehingga pengunjung bisa bosan.

Sementara itu, pada kesempatan sama, fotografer hobi dari Singapura Pingky mengaku dirinya tertarik datang ke Sumbar memotret pacu jawi karena tidak ada atraksi seperti itu di tempat lain.

Pingky menggambarkan kondisi sapi yang berlarian dengan jokinya di atas bekas sawah dengan lumpur yang berciprat-cipratan sangat menakjubkan. (KR-IWY)

Editor: Ade Marboen.antaranews


Artikel Yang Disukai :



 
Copyright © SERBA SERBI | Powered by Blogger